Halaman

Sabtu, 14 Maret 2015

Konsep Dasar Geomorfologi


Untuk mempelajari geomorfologi diperlukan dasar pengetahuan yang baik dalam bidang klimatologi, geografi, geologi serta sebagian ilmu fisika dan kimia yang mana berkaitan erat dengan proses dan pembentukan muka bumi. Secara garis besar proses pembentukan muka bumi menganut azas berkelanjutan dalam bentuk daur geomorfik (geomorphic cycles), yang meliputi pembentukan daratan oleh tenaga dari dalam bumi (endogen), proses penghancuran/pelapukan karena pengaruh luar atau tenaga eksogen, proses pengendapan dari hasil pengahncuran muka bumi (agradasi), dan kembali terangkat karena tenaga endogen, demikian seterusnya merupakan siklus geomorfologi yang ada dalam skala waktu sangat lama.
1. Proses-proses dan hukum fisik yang sama bekerja sekarang, bekerja pula pada waktu geologi yang lalu, walaupun intensitasnya tidak sama seperti sekarang.
2. Struktur geologi merupakan faktor pengontrol yang dominan dalam evolusi bentuk
bentangalam dan struktur geologi dicerminkan oleh bentuk bentangalamnya.

3. Perbedaan muka bumi yang berbeda antara satu dengan yang lain disebabkan karena derajat
pembentukannya berbeda pula.
4. Proses-proses geomorfologi meninggalkan bekas-bekas yang nayata pada bentuk bentangalam dan setiap proses geomorfologi akan membangun suatu karakteristik tertentu pada bentuk bentangalamnya (meninggalkan jejak yang spesifik dan dapat dibedakan dengan proses lain secara jelas).
5. Akibat perbedaan tenaga erosi yang bekerja pada permukaan bumi, maka dihasilkan suatu urutan bentuk bentangalam yang mempunyai karakteristik tertentu pada masing masing tahap perkembangannya.
6. Evolusi geomorfik yang kompleks lebih umum terjadi dibandingkan dengan evolusi geomorfik yang sederhana (perkembangan bentuk muka bumi umumnya sangat kompleks/ rumit, jarang yang disebabkan oleh proses yang sederhana).
7. Hanya sedikit saja dari topografi permukaan bumi adalah lebih tua dari zaman Tersier, dan
kebanyakan daripadanya tidak lebih dari zaman Pleistosen.
8. Interpretasi secara tepat terhadap bentangalam sekarang tidak mungkin dilakukan tanpa memperhatikan perubahan-perubahan iklim dan geologi selama masa Pleistosen (Pengenalan bentanglahan saat sekarang harus memperhatikan proses yang berlangsung pada zaman Pleistosen)
9. Apresiasi iklim-iklim dunia amat perlu untuk mengetahui secara benar dari berbagai kepentingan di dalam proses-proses geomorfologi yang berbeda (dalam mempelajari bentangalam secara global, pengetahuan tentang iklim global perlu diperhatikan)
10. Walaupun geomorfologi menekankan terutama pada bentangalam sekarang, namun untuk
mempelajarinya secara maksimal perlu mempelajari sejarah perkembangannya.
Di samping konsep dasar tersebut di atas, dalam mempelajari geomorfologi cara dan metode pengamatan perlu pula diperhatikan. Apabila pengamatan dilakukan dari pengamatan lapangan saja, maka informasi yang diperoleh hanya mencakup pengamatan yang sempit (hanya sebatas kemampuan mata memandang), sehingga tidak akan diperoleh gambaran yang luas terhadap bentangalam yang diamati. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dikakukan beberapa hal:
_______________________________________________________________________________
a. Pengamatan bentangalam dilakukan dari tempat yang tinggi sehingga diperoleh pandangan yang lebih luas. Namun demikian, cara ini belum banyak membantu dalam mengamati bentangalam, karena walaupun kita berada pada ketinggian tertentu, kadangkala pandangan tertutup oleh hutan lebat sehingga pandangan terhalang. Kecuali, tempat kita berdiri pada saat pengamatan bentangalam merupakan tempat tertinggi dan tidak ada benda satupun yang menghalangi. Itupun hanya terbatas kepada kemampuan mata memandang.

b. Pengamatan dilakukan secara tidak langsung di lapangan dengan menggunakan citra pengideraan jauh baik citra foto maupun citra non foto, cara ini dapat melakukan pengamatan yang luas dan cepat. 

0 komentar:

Posting Komentar