Halaman

Kamis, 12 Maret 2015

GEOMORFOLOGI

Definisi dan Pengertian Geomorfologi
Pada hakekatnya geomorfologi dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang roman muka bumi beserta aspek-aspek yang mempengaruhinya. Kata Geomorfologi (Geomorphology) berasal bahasa Yunani, yang terdiri dari tiga kata yaitu:Geos( er at h/ bumi), m or ph os ( shape/bentuk),
logos(knowledge atau ilmu pengetahuan). Berdasarkan dari kata-kata tersebut, maka pengertian
geomorfologi merupakan pengetahuan tentang bentuk-bentuk permukaan bumi.
Worcester (1939) mendefinisikan geomorfologi sebagai diskripsi dan tafsiran dari bentuk roman muka bumi. Definisi Worcester ini lebih luas dari sekedar ilmu pengetahuan tentang bentangalam (the science of landforms), sebab termasuk pembahasan tentang kejadian bumi secara umum, seperti pembentukan cekungan lautan (ocean basin) dan paparan benua (continental platform), serta bentuk-bentuk struktur yang lebih kecil dari yang disebut diatas, seperti plain, plateau, mountain dan sebagainya.
Lobeck (1939) dalam bukunya “Geomorphology: An Introduction to the study of landscapes”.
Landscapes yang dimaksudkan disini adalah bentangalam alamiah (natural landscapes). Dalam mendiskripsi dan menafsirkan bentuk-bentuk bentangalam (landform atau landscapes) ada tiga faktor yang diperhatikan dalam mempelajari geomorfologi, yaitu:st r u k t ur,p r o se s danst a d i a. Ketiga faktor tersebut merupakan satu kesatuan dalam mempelajari geomorfologi.
Para akhli geolomorfologi mempelajari bentuk bentuk bentangalam yang dilihatnya dan mencari tahu mengapa suatu bentangalam terjadi, Disamping itu juga untuk mengetahui sejarah dan perkembangan suatu bentangalam, disamping memprediksi perubahan perubahan yang mungkin terjadi dimasa mendatang melalui suatu kombinasi antara observasi lapangan, percobaan secara fisik dan pemodelan numerik. Geomorfologi sangat erat kaitannya dengan bidang ilmu seperti fisiografi, meteorologi, klimatologi, hidrologi, geologi, dan geografi.
Kajian mengenai geomorfologi yang pertama kalinya dilakukan yaitu kajian untuk pedologi, satu dari dua cabang dalam ilmu tanah. Bentangalam merupakan respon terhadap kombinasi antara proses alam dan antropogenik. Bentangalam terbentuk melalui pengangkatan tektonik dan volkanisme, sedangkan denudasi terjadi melalui erosi dan mass wasting. Hasil dari proses denudasi diketahui sebagai sumber bahan sedimen yang kemudian diangkut dan diendapkan di daratan, pantai maupun lautan. Bentangalam dapat juga mengalami penurunan melalui peristiwa amblesan yang disebabkan oleh proses tektonik atau sebagai hasil perubahan fisik yang terjadi dibawah endapan sedimen. Proses proses tersebut satu dan lainnya terjadi dan dipengaruhi oleh perbedaan iklim, ekologi, dan aktivitas manusia.
Model geomorfik yang pertama kali diperkenalkan adalah model tentang siklus geomorfik atau
siklus erosi, dikembangkan oleh William Morris Davis (1884–1899). Siklus geomorfik terinspiri
dari teori uniformitarianisme yang pertama kalinya dikenalkan oleh James Hutton (1726-1797). Berkaitan dengan bentuk-bentuk lembah yang terdapat dimuka bumi, siklus geomorfik mampu menjelaskan urut-urutan dari suatu sungai yang mengikis lembah yang mengakibatkan kedalaman suatu lembah menjadi lebih dalam lagi, sedangkan proses erosi yang terjadi pada kedua sisi lembah yang terjadi secara teratur akan membuat lembah menjadi landai kembali dan elevasinya menjadi semakin lebih pula. Siklus ini akan bekerja kembali ketika terjadi pengangkatan dari daratan.

0 komentar:

Posting Komentar